Dokter Dermawan Keturunan Tionghoa Yang Tak Pernah Minta Bayaran Ke Pasien Kini Sakit Stroke


Bagi Lo Siaw Ging (82), mengucapkan sumpah dokter yang dilakukannya puluhan tahun silam bukanlah hanya sekadar sumpah yang hanya keluar dari mulut semata, namun benar-benar dilaksanakan dalam dunia nyata.

Dokter Lo Siaw Ging yang akrab disapa dengan Dokter Lo adalah seorang dokter dari Solo. Dokter keturunan Tionghoa ini memang sudah populer di Solo bahkan di Indonesia. Bukan hanya karena obat dan diagnosa yang diberikannya selalu tepat tetapi dia tidak pernah mematok tarif kepada pasiennya.

Setiap hari Senin hingga Sabtu dokter Lo membuka praktiknya di rumahnya, Jalan Yap Tjwan Bing No 27, Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Praktik tersebut buka pada pukul 06.00 dan pada 16.00 WIB. Sedangkan siang hari dokter Lo melayani pasien-pasiennya di Rumah Sakit Kasih Ibu yang terletak di Jalan Slamet Riyadi. Baik di rumah maupun di rumah sakit, praktik dokter Lo selalu dipadati oleh pasien yang ingin berobat.

Dokter Lo menjadi istimewa karena tidak pernah memasang tarif. Dia juga tidak pernah membedakan pasien kaya dan miskin. Dia malah marah jika ada pasien yang menanyakan ongkos periksa apabila pasien tidak punya uang.

Bahkan, selain membebaskan biaya periksa, tidak jarang dokter Lo juga membantu pasien yang tidak mampu menebus resep. Dia akan menuliskan resep dan meminta pasien mengambil obat ke apotek tanpa harus membayar. Pada setiap akhir bulan, pihak apotek yang akan menagih harga obat kepada sang dokter.

"Saya patahkan persepsi, kalau mau kaya itu jangan jadi dokter, dokter tugasnya menolong sesama. Kalau mau kaya jadilah pedagang," ucap dokter Lo dengan tegas saat ditemui brilio.net di RS Kasih Ibu Jumat (12/6/15)

Perlakuan ini bukan hanya untuk pasien yang periksa di tempat praktiknya, tapi juga untuk pasien-pasien rawat inap di rumah sakit tempatnya bekerja, RS Kasih Ibu. Alhasil, dokter Lo harus membayar tagihan resep antara Rp 8 juta hingga Rp 10 juta setiap bulan. Jika biaya perawatan pasien cukup besar, misalnya, harus menjalani operasi, dokter Lo tidak menyerah. Dia akan turun sendiri untuk mencari donatur.

"Saya tahu pasien mana yang mampu membayar dan tidak. Untuk apa mereka membayar ongkos dokter dan obat kalau setelah itu tidak bisa membeli beras? Kasihan kalau anak-anaknya tidak bisa makan," ungkap Dokter Lo.

Gaya bicaranya memang tegas dan terkesan galak. Dia pun mengaku sering memarahi pasiennya yang memandang enteng masalah kesehatan. Usianya yang semakin tua, dan jalannya yang sudah harus dibantu tongkat tidak mematahkan semangatnya untuk selalu mengabdi pada masyarakat.

"Nantinya cuma ajal yang akan menghentikan pengabdian saya kepada masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga : 
- Istri Almarum Santoso Di Tangkap ke Polda Pada Saat Membeli Makan Oleh Densus 88 
Aktris Film Porno Jepang Ini Ditangkap Terlibat Narkoba
- Aset Mohamad Sanusi di Agung Podomoro Land di Buru KPK
Wanita Ini Bolehkan Siapapun Pegang Payudara dan Alat Vitalnya
Fakta segera Ungkap Motif Pembunuhan Mirna yang Diracun Sianida
Mewahnya Pestana CR7 Hotel Milik Ronaldo
61 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri Di Tengah Demonstrasi Afghanistan

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »